Ini bukan cerita sinetron. Ini bukan kisah fiktif, bukan pula serial detektif. Dan ini bukan terjadi di Jakarta.
Ini cerita tadi malam, terjadi di sebuah kota bernama Tegal. Tepatnya dekat dengan RS tempat saya bekerja, RS Mitra Siaga.
Seorang juragan beras yang bernama Wahidin atau sering dipanggil dengan nama pak Kliwon, dan pembantunya, Maryono, telah menjadi korban perampokan bersenjata. Yang lebih mencengangkan, disamping menggunakan senjata api, perampokan itu juga terjadi di depan rumah korban dan terjadi selepas mabgrib. Artinya saat itu masih banyak orang yang berada disekitar lokasi kejadian. Ini menandakan kalau pelaku kejahatan sekarang sudah semakin nekat dan sudah melluas kemana mana, tidak hanya di kota besar saja. Ini menjadi keprihatinan kita semua, ternyata hal hal yang selama ini hanya kita lihat di TV sudah menjelma menjadi kenyataan yang menakutkan.
Pelaku perampokan pada malam tadi berhasil membawa kabur tas berisi uang 30 juta rupiah, sementara korban Maryono mengalami lika tembak di tangan dan korban Wahidin mengalami luka tembak di bagian perut. Tapi alhamdulillah, karena korban segera dilarikan ke RS dan mendapatkan pertolongan yang baik dari tim medis dan paramedis RS Mitra Siaga, sampai menjalani operasi cito pengangkatan proyektil di perut, sekarang kondisinya sudah stabil namun masih butuh pengawasan di ruang ICU RS Mitra Siaga.
Itulah sekelumit gambaran betapa saat ini manusia sudah gelap mata pada yang namanya harta dan materi sampai rela menyakiti bahkan membunuh orang lain. Apakah kita termasuk salah satunya??
Wallahu a’lam..